7 Cara Menikmati Pangandaran Pada Bulan Ramadhan
Siapa bilang bulan puasa bisa mengurangi keinginan dan rasa untuk mengunjungi tempat-tempat yang kita inginkan? Bulan puasa mungkin memang bisa mengurangi beberapa aktivitas yang bisa dilakukan, salah satunya pelesir. Namun, bukan berarti selama menjalankan puasa Anda tak melakukan kegiatan apa pun hingga beduk azan maghrib tiba.
Beberapa jenis Kegiatan Travel dan Wisata tetap bisa dilakukan selama Bulan Ramadhan. Meski tentunya beberapa kegiatan di luar ruangan tak dianjurkan selama masih dalam kondisi sedang berpuasa. Berikut beberapa Pilihan Kegiatan Travel dan Wisata di Bulan Puasa yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu selama bulan puasa Ramadhan di Pangandaran. Hal ini pun bisa dijalankan oleh Anda yang tidak dalam kondisi berpuasa.
1. Wisata Jiarah Taman Wisata Alam Cagar Alam Pangandaran
Meski dalam keadaan puasa di bulan Ramadhan, tidak ada salahnya sekedar berjalan-jalan santai di Taman Wisata Cagar Alam, karena di dalam hutan lindung tersebut cahaya matahari tidak dapat tembus langsuk karena rimbunya pepohonan, yang ada sejuk dan asrinya hutan lindung, dengan aneka satwa dan goa-goa alam dapat dijadikan alternatif jika berlibur di bualan Ramadhan.
Menjelang sore hari sembari menunggu berbuka puasa ketika berlibur di Pangandaran dapat berjalan-jalan santai atau menggunakan odong-odong atau mobil goes, mengunjungi jalan Kidang Pananjung yang terkenal dengan aneka kuliner, dan takjil untuk berbuka puasa pun banyak yang menyediakan di kanan kiri jalan tersebut.
Tradisi Ngabuburit atau mengunggu beduk magrib tiba, biasanya banyak di gunakan warga Pangandaran untuk berjalan-jalan sore, tempat yang biasanya di gunakan yaitu diantaranya di sepanjang jalan Boulevard, dan sepanjang jalur pantai serta pelabuhan Cikidang, ketika berlibur wisatawan dapat berbaur dengan warga, atau sekedar menikmati matahari tenggelam atau sunset, dan membeli bekal berbuka berupa kolak dan sejenisnya.
Berwisata yang menarik lainya ketika bulan Ramadhan dapat juga di manfaatkan untuk mengunjungi sentra pembuatan oleh-oleh yang berupa sentra pembuatan rangginang atau opak, pengolahan ikan asin, serta pembuatan gula merah. Karena biasanya para pedagang di bulan Ramadhan menutup tempat berjualan mereka dan memilih untuk memproduksi barang dagangan guna persiapan untuk berjualan di libur Idul Fitri nantinya, dan biasanya wisatawan dapat melakukan tawar menawar dan pastinya harganya pun tidak seperti ketika sudah di jual di kios.
Kunjungan ke objek wisata sepertinya masih menjadi agenda wajib liburan walaupun ketika bulan Ramadhan,yang tidak melakukan aktifitas berenang tentunya, objek wisata seperti Karang Nini, Penangkaran penyu Batu Hiu, Berperahu di Green Canyon, dan berwisata menanam atau sekaligus mengadopsi tanaman mangrove di objek wisata Bulak Setra Pangandaran, atau hanya sekedar menikmati keindahan dan semilirnya angin laut di bukit Batu Hiu yang konon mirip dengan tanah lot di Bali.
Liburan dengan meninggalkan kesan dan pengetahuan tentang sejarah Pangandaran tentunya akan lebih menarik ketika berlibur ke Pangandaran walau pada saat puasa sekalipun, karena untuk mengetahui sejarah tersebut kita tinggal memperhatikan pengelola wisata sejarah bercerita dan kita tinggal menangkap maknanya. Wisata sejarah yang dapat di kunjungi seperti Sejarah kerajaan Pananjung, rumah peninggalan Balanda, dan wisata situs sejarah Batu Kalde di Taman Wisata Alam Cagar Alam.
Terlibat dalam safari Ramadhan akan membuat liburan menjadi lebih bermakna, dan akan mendatangkan pahala tentunya, seperti kunjungan ke mesjid-mesjid dan mengenal tradisi warga Pangandaran, serta melakukan buka bersama warga, serta jika beruntung kita dapat terlibat dalam kreatifitas anak muda Pangandaran dalam menghibur warga yang sedang ngabuburit dengan pertunjukan band atau terkenal dengan istilah ngejam bareng yang biasanya di laksanakan di tempat-tempat keramaian warga.