myPangandaran - Informasi Pangandaran Terlengkap

Mengenal Jaring Arad? Warisan Cara Tangkap Ikan Sejak Zaman Dulu

Oleh sutrisman pada Selasa, 02 Oktober 2018 14:06 WIB

Seiring dengan perkembangan zaman, cara tangkap ikan semakin beragam cara dan alat nya. Cara tangkap ikan menggunakan jaring arad sudah ada sejak puluhan tahun lalu, bahkan ratusan tahun. Di Pangandaran sendiri masih banyak nelayan yang menggunakan jaring arad untuk menangkap ikan. menggunakan jaring arad merupakan cara tangkap ikan secara kelompok yang membutuhka kerjasama. sebelum membahas apa itu jarang arad mungkin anda masih bingung bagaimana bentuk jaring arad, jaring arad merupakan jaring panjang dengan kantong di belakang nya dan di ujung depanya di pasang tali yang panjang, jaring nya sendiri memiliki panjang sekitar 200 meter atau lebih, panjang nya berbeda-beda tergantung keinginan pemilik jaring, sedangkan tali yang di gunakan untuk menarik jaring memiliki panjang mulai dari 500 meter bahkan ada yang 1 Km lebih.

Untuk cara tangkap nya cukup mudah, jaring yang ada akan di naikan ke dalam perahu dan akan di tebar di tengah laut, tali jaring yang panjang akan di tarik dari pinggir pantai oleh kelompok nelayan jaring arad tersebut, mereka akan berjajar dengan jarak kisaran 1 meter antar 1 orang dan lainya dan mundur ke belakang dengan tali yang di ikatkan ke pinggang dan di kaitkan ke tali jaring yang panjang. Mereka yang sudah sampai ujung belakang akan mulai maju lagi dari paling depan dan akan terus berulang-ulang sampai jaring yang di tebar sebelumnya sampai ke pantai, di ujung belakang akan ada 1 orang yang khusus untuk menggulung tali yang panjang tersebut.  ketika sudah selesai mereka akan kembali menebar kembali jaring tersebut ke tangah laut, orang pangandaran menyebut nya "ngalung / buang" biasanya dalam sehari mereka 3 kali "ngalung" bahkan bisa lebih.

Dalam 1 kelompok anggotanya beragam mulai dari anak-anak muda, bapak-bapak bahkan ibu-ibu atau ema-ema hehe. Hasil tangkapan ikan mereka tidak pasti setiap tarikan nya, terkadang mereka hanya mendapatkan sampah-sampah plastik yang ada di lautan. Jika rejeki mereka sedang bagus mereka dapat jenis-jenis ikan dengan nilai jual yang tinggai seperti ikan mangmung, dadawah atau yang lainya. Hasil tangkapannyaakan di jual ke Tempat PelelanganIkan (TPI) atau terkadang ada yang langsung membeli nya di lokasi, dari  uang hasil penjualan akan dibagikan ke anggota kelompok tersebut dengan presentase antara pemilik jaring arad dan anggota kelompok.

Ketika musim kemarau biasanya hasil tanggakapan ikan nelayan jaring arad akan meledak / membludag tidak seperti biasanya. Ketika cuaca sedang buruk atau tidak ada ikan mereka akan memperbaiki jaring tersebut, kegiata memperbaiki jaring ikan di kenal dengan istilah "ngayuman".