Wah, setelah lelap pulas tertidur semalaman untuk melepas lelah, maka pagi hari kedua ini kami berjalan-jalan lagi di pantai Batu
Baru sempat posting sekarang nih, tentang catatan liburan tahun lalu. Jadi ceritanya aku bersama istriku sudah merencanakan liburan akhir tahun
Pangandaran, sebuah kota kecil di daerah Ciamis yang memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Jika seseorang ditanya kesan apa yang
Isuk-isuk keneh harita poe minggu kuring jeung babaturan geus tatan-tatan ek indit ka hiji tempat anu jadi tempat ulin barudak
Aku dilahirkan di Pangandaran 26 tahun yang lalu, Bapak ku seorang nelayan, rumahku terbuat dari bilik bambu berlantaikan tanah dan
CIAMIS manjing dinamis. Demikian slogan yang sangat dikenal luas warga di Tatar Galuh Ciamis. Ciamis manis memang dinamis, hanya dalam
Esoknya di Pangandaran, adik ipar menjamu saya dengan sayur yang sungguh asing di lidah saya. Ketika saya tanyakan, dia menjawab,
Siapa orang Pangandaran yang tidak mengenal sosok yang satu ini. Saat duduk di Bangku SMA, selain merangkap sebagai Tata Usaha
Ribuan warga Kabupaten Pangandaran terhipnotis saat penampilan Cita Citata diatas panggung di Lapang Doyong, Pantai Timur Pangandaran, pelantun lagu berjudul
Ribuan warga Kabupaten Pangandaran terhipnotis saat penampilan Cita Citata diatas panggung di Lapang Doyong, Pantai Timur Pangandaran, pelantun lagu berjudul
Bangunan megah yang telah berdiri di tengah kota, tepat sebelum pintu masuk objek wista Pangandaran, tengah banyak menyita perhatian warga
Diujung lembayung Pantai Pangandaran bermahkotakan warna jingga, dari jauh kutatap langit yang tak bersuara, meski terkadang tak selalu indah, Dalam hatiku berkata tiada