Pantai Bulak Setra berbatasan langsung dengan pantai dan terdapat ekosistem mangrove yang berfungsi sebagai penahan abrasi. Tumbuhan mangrove di kawasan Bulak Setra saat ini masih dalam tahap pertumbuhan sebagai hasil proses suksesi akibat terhantam tsunami pada tahun 2006 yang lalu.
Bulak Setra menyajikan fenomena alam yang beragam, mulai dari keanekaragaman jenis mangrove dan fauna yang terdapat dalam ekosistem tersebut seperti burung, mollusca (siput atau keong), ikan, jenis-jenis crustacea (kepiting) dan hewan-hewan lainnya. Disini pengunjung juga dapat melakukan kegiatan kayaking dan kunjungan ke desa nelayan serta melihat langsung proses pembuatan ikan asin dan gula merah
1 (satu)Orang = Rp.25.000;-
Objek wisata Pangancraan merupakan objek wisata rafting yang baru di resmikan pada akhir Desember 2014 kemarin, menyuguhkan pengalaman river tubbing dan body rafting yang asri dan menantang. Terletak di Desa Margacinta dapat di tempuh kurang lebih satu jam perjalanan dari Pangandaran, selain wisata rafting juga menyuguhkan wisata buah-buahan berupa buah Durian, Manggis, Dukuh dan Salak.
Pantai ini menyajikan panorama alam yang spesifik dengan pulau-pulau kecilnya berpadu dengan hijaunya datan masawah, dan dihiasi pula oleh batu-batu karang yang unik , dengan pantainya yang landai. Disekeliling objek ditumbuhi pepohonan hijau dengan hamparan dataran, serta didalamnya terdapat jalan setapak yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki menuju objek wisata pantai Batukaras. Terletak di desa Masawah Kecamatan Cimerak +20 km Dari Green Canyon ke arah selatan, dapat dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan atau sekitar 40 km dari Pantai Pangandaran.
Museum Nyamuk merupakan salah satu program wisata ilmiah yang ditawarkan oleh Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Balitbangkes Kemenkes. Terletak dalam kompleks Loka Litbang, museum ini berisikan berbagai jenis nyamuk dan fasilitas penelitian lainnya, dan merupakan Musieum nyamuk pertama di Indonesia.