Green Canyon bukan hanya rafting loh, ternyata ada wisata goa juga yang dapat di jadikan alternatif ketika berlibur ke Pangandaran terutama ke Green Canyon, ada dua destinasi Goa yang sudah dikelola dengan baik yaitu Goa Kolor dan Goa Bagong, menawarkan eksotisme Goa alam, dan juga dapat di kombinasikan juga dengan wisata Rafting serta wisata lintas alam.
Menempuh tak kurang dari 30 menit dari Green Canyon anda akan sudah dapat sampai di lokasi, atau sekitar 35 kilometer dari Pantai Pangandaran dengan menempuh perjalanan sekitar 1 jam, terletak di Sukajaya - Cimerak.
Mengapa wisata goa wajib di jadikan alternatif wisata di Pangandaran? karena kita bisa mendapatkan dua aktifitas sekaligus dalam satu waktu, diawali dengan berwisata dan menikmati eksotisme Goa Kolor dan Goa Bagong, dan berkeringat kemudian menikmati segarnya rafting di sungai Green Canyon.
Fasilitas yang tersedia :
- Wisata Goa
- Wisata Body Rafting
- Wisata Lintas Alam (Hiking Rally)
- Perlengkapan Rafting (Life Jacket, Sandal, Decker, Helm, Senter)
- Toilet
- Parkir

Sebuah pantai dengan tebing cukup terjal yang memiliki pemandangan lepas kearah samudra hindia. Batu hiu berjarak sekitar 14 km dari pangandaran sebagai objek wisata pilihan ketika anda datang ke Pangandaran. Terletak di Desa Ciliang Kecamatan Parigi, kurang lebih 14 km dari Pangandaran ke arah Selatan. Memiliki panorama alam yang sangat indah. Dari atas bukit kecil yang ditumbuhi pohon-pohon Pandan Wong, kita menyaksikan birunya Samudra Indonesia dengan deburan ombaknya yang menggulung putih.
Objek wisata Pangancraan merupakan objek wisata rafting yang baru di resmikan pada akhir Desember 2014 kemarin, menyuguhkan pengalaman river tubbing dan body rafting yang asri dan menantang. Terletak di Desa Margacinta dapat di tempuh kurang lebih satu jam perjalanan dari Pangandaran, selain wisata rafting juga menyuguhkan wisata buah-buahan berupa buah Durian, Manggis, Dukuh dan Salak.
Merupakan kawasan konservasi wana wisata alam yang dikelola oleh Perum Perhutani, terdapat goa-goa dan kawasan karst yang masih alami serta flora dan fauna juga hewan perimata yang masih banyak terdapat di dalamnya. Selain itu dapat juga menapaki jejak sejarah dengan mengunjungi peninggalan-peninggalan serta cagar budaya seperti situs Agama Hindu, Kerajaan Galuh dan Goa-goa peninggalan jaman penjajahan Jepang.
